Kipas Angin Vs Bell's Palsy ?

Assalamualaikum wr wb teman-teman


Hayow siapa yang tiap hari tidurnya ditemenin kipas angin? Yang kalo nggak pake kipas angin nggak bisa tidur? Hal ini sering dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang kost di daerah yang berudara panas. Sebenernya aku sendiri juga kost di daerah yan panas. Penggunaan kipas angin itu sebenernya sah-sah aja kalo emang hawanya panas dan buat keringiat kalian mengalir deras. Wah kayak banjir aja. Sadar nggak kalo penggunaan kipas angin dalam frekuensi yang sering itu menimbulkan kerugian yang cukup besar ?

Ada beberapa pengalaman yang aku dapet dari orang disekitarku. Yang pertama dia meninggal karena diserang paru-paru basah. Dan alasan utamanya yaitu menggunakan kipas angin tiap hari. Dia nggak sadar kalo tindakannya itu sangat berbahaya. Awal gejalanya batuk dan sesak nafas. Dia hanya menganggap bahwa batuk itu batuk biasa aja. Maka dari itu dia tidak memeriksakan dirinya ke dokter dan hanya beli obat di apotek. Gejala paru-paru basah sendiri tidak terlihat begitu mengerikan sehingga banyak orang yang menganggap remeh. Hal ini juga diakibatkan karena kipas angin yang kotor, jarang dibersihkan dan jarak kipas angin yang terlalu dekat dengan pengguna. Karena dalam kipas angin yang kotor itu tersimpan banyak kuman, bakteri, debu dan virus.

Namun disini kita aku akan menulis tentang Bell’s Palsy. Ini aku tulis berdasarkan pengalaman temanku yang belum lama ini kena Bell’s Palsy. Oya sebelumnya apa sih Bell’s Palsy itu? Apa hubungannya sama kipas angin?



Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan “menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. Kata Bell's Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell, orang pertama yang menjeliaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada saraf wajah. (id.wikipedia.org)
Kalo cerita dari temenku nih yang barusan kena Bell’s Palsy :
Dia cerita bahwa setiap dia tidur dia selalu menggunakan kipas angin yang dihadapkan ke wajah. Dan tidurnya miring satu arah menghadap kipas angin. Karena dia miringnya dengan sisi kanan yang nempel. Maka bagian saraf wajah yang terkena adalah bagian wajah kanan. Dia hanya merasakan sedikit sakit dibelakang telinga kanan. Dia sedikit menyadari kalo ada perubahan diwajahnya ketika sikat gigi. Dia kumur-kumur dan meludahkannya. Dia merasa dia meludah ke arah yang lurus, tapi ludahnya jatuh ke arah lain. Mulai dari situ dia curiga ada kelainan pada dirinya. Setelah dia ngaca wajahnya terlihat “perot”, terlihat wajah sisi kanan seperti peyot kea rah kiri. Sejenak dia mengira bahwa dirinya terkena stroke ringan. Ketika dia berbicara mulutnya hanya mebuka setengah pada bagian yang kiri, ketika berkedip pada mata kanan tidak menutup sempurna, dan ketika dia mengangkat alis hanya alis kiri yang terangkat. Mengetahui keanehan tersebut dia langsung browsing sebenernya dia kena apa sih. Dan ternyata dia terkena Bell’s Palsy. Oya, ketika kita lagi kumpul dan ngobrol bareng dia langsung teriak “Ssssttt. Kalo kalian ngomong telingaku jadi gimana gitu”. Maksudnya dia merasakan gemuruh di telingan bagian kanan. Karena sensitivitas terhadap suara meningkat.

Hal ini dikarenakan saraf wajah bagian kanan mengalami kelumpuhan. Diibaratkan seperti makanan yang terus terkena angin kemudian makanan itu menjadi kaku. Begitu juga dengan saraf maupun otot di wajah. Ketika dia terkena angin dari kipas angin dalam jangka waktu lama maka saraf dan otot itu akan menjadi kaku dan bisa lumpuh. Menurut dokter, Bell’s Palsy disebabkan juga karena virus herpes. Itulah sedikit cerita yang aku ambil nyata dari teman-temanku.

Biar kalian bisa waspada, ini nih gejala Bell’s Palsy secara umum :
1.       Terjadi secara tiba-tiba, berupa kelumpuhan ringsn sampai total pada salah satu sisi wajah, menyebabkan penderita sulit tersenyum atau menutup salah satu kelopak mata
2.       Wajah melorot menjadikan wajah sulit berekspresi
3.       Dapat terjadi rasa nyeri disekitar rahang atau di belakang telingan pada salah satu sisi wajah
4.       Sensitivitas terhadap suara akan meningkat pada susu wajah yang terpengaruh
5.       Kadang timbul nyeri kepala
6.       Penurunan kemampuan indra pengecap pada sisi lumpuh
7.       Penurunan jumlah air mata dan liur yang diprosuksi pada sisi yang terkena

Perlu juga diketahui beberapa komplikasi akibat Bell’s Palsy yaitu :
1.       Kerusakan saraf wajah yang tidak dapat pulih kembali seperti semula
2.       Pertumbuhan saraf  yang tidak sesuai dengan yang seharusnya sehingga menyebabkan pergerakan yang tidak terkontrol pada wajah
3.       Buta sebagian atau total akibat kekeringan pada mata yang tidak bisa menutup dan terjadi kerusakan pada kornea mata yang kering

Terus Bell’s Palsy bisa sembuh nggak ? nih ceritanya menurut dr Sutopo Widjaja, MS :
60%-85% penderita Bell’s Palsy akan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Memang  diperlukan waktu beberapa minggu hingga 6 bulan sembuh total. Pengobatan yang dapat dilakukan berupa :
1.       Fisioterapi (Massage dan latihan)
2.       Menjaga kondisi mata yang tidak bisa menutup dan kering dengan :
a.       Obat tetes/salf pelembab secara teratur
b.       Memakai kacamata pelindung
c.       Memakai kain penutup mata saat tidur
3.       Penggunaan obat-obatan antara lain :
a.       Kortikosteroid untuk mengurangi peradangan (mis : Prednison)
b.       Anti virus (mis : Acyclovir)

Ada low gerakan simple yang bisa dilakukan untuk mendukung penyembuhan Bell’s Palsy. Sebaiknya gerakan ini dilakukan setelah bangun tidur maupun sebelum tidur. Apa aja sih gerakannya, nih simak :
1.       Pertama-tama lakukan gerakan menutup mata
2.       Kemudian angkat alis
3.       Memperlihatkan gigi
4.       Mengerutkan wajah
Lakukan gerakan tersebut didepan kaca.



Tips : Bagi mahasiswa yang mungkin nggak betah dengan hawa-hawa panas di kosan. Gunakan kipas angin jika benar-benar diperlukan. Gunakan kipas angin dalam jarak yang sedikit jauh dari wajah. Tempelkan kipas angin di dinding jika memungkinkan. Atur jarah kipas angin tidak dekat dari wajah. Lebih baik lagi gunakan kipas yang digerakkan pake tangan.

Nah, itu sedikit cerita mengenai kipas angin dan dampakknya. Semoga cerita ini bermanfaat. Ingat ! SEMBUH ITU TIDAK HANYA BERGANTUNG PADA OBAT-OBATAN DARI DOKTER, TERAPI MAUPUN CARA PENYEMBUHAN LAINNYA, TAPI SEMBUH ITU JUGA BERASAL DARI KEMAUAN DAN NIAT DARI DALAM DIRIMU SENDIRI :D


Wassalamualaikum wr wb 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer